Ketika itu, matahari belum sepenuhnya bangun
Para daun pun masih bermandi embun
Dari sudut ruang dengan lampu remang
Terdengar dering alarm membangunkan
Ibu ternyata sudah menunggu alarmnya berdering
Seolah tak mau kalah, pejantan ayam berkokok
bersahutan
Diambilnya satu dan mulai di bumbu oleh ibu
Racikan bumbu turun temurun
Aromanya selalu sedap
Membuatku tak sabar untuk segera melahap
Belum sempat mengecap, dering telephone ku berbunyi
“Hallo Nduk, bangun ! Jangan lupa sembahyang !”
Ku buka mata dan ku cari-cari dimana ibu
Sepaket dengan ayam goring buatannya
Sedikit kecewa, karena aku tak menemukan keduanya
Tapi aku berharap dapur itu selalu sibuk
Makan masakan ibu, aku sangat rindu
Makan bersama ibu, jauh lebih candu
Dari anakmu di tanah rantau
No comments:
Post a Comment