Petang itu aku berbincang dengan sajadah panjang
Aku mengeluh pada sajadah yang telah usang
"Resep bahagia itu apa?" tanyaku
Namun seketika aku dibuat sadar bahwa hidup itu sudah ada porsinya
Dan setiap orang memiliki porsi yang sama
Jangan dikira hanya kita yang merasakan duka
Hidup ya seperti ini
Cobaan datang, Kebahagiaan datang, Kekecewaan datang lalu mereka pergi
Untuk nantinya datang lagi
Dan setiap orang memiliki kesempatan itu
Lalu aku bertanya lagi
"Resep bahagia itu apa?"
Ia menjawab "Bahagia itu pilihan masing-masing orang yang menjalani
Jika sedih dirasa sedih, alangkah hidupnya akan sia-sia
Memilihlah untuk bahagia"
Dan terakhir aku bertanya
"Resep bahagia itu apa?"
"Apakah ada resep bahagia lain kecuali bersyukur?"
Lantas aku bersujud dan menciuminya
Semua yang tertulis disini adalah suara dr hati dan aku lebih menyukai tulisan daripada lisan. Lisan itu tajam, maka itu lebih baik menulis daripada menangis. Semoga suka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sendiri
Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...
-
Jika saya dan keluarga akan bepergian keluar kota misalnya Kupang, begitu pula jika ada rekan atau keluarga yang berkunjung, kami selalu di...
-
Bukan hanya pesona bawah lautnya yang kaya, namun juga kebudayaan yang masih dipertahankan oleh masyarakatnya. Siang itu saya berkesempatan...
-
Aku yang menulis ini tepat 17 hari sebelum pernikahan Sebelum janji sakral kami ucapkan Tiba-tiba di suatu malam aku kembali memikirkan ...
harus banyak banyak bersyukur kakak..
ReplyDeletesiap.. trimakasih kak :)
ReplyDelete