Handphoneku berdering kira-kira sudah 11 kali
Hingga dering ke-12, aku lantas mematikannya
Rapat dengan klien kaliini benar-benar penting
Namun pikiranku seketika terganggu ketika yang
kulihat dilayar handphone tadi bertulis nama “Ibu”
Seperti biasa, aku lembur hingga pulang larut malam
Ku dapati ibu telah nyenyak dalam tidur
Ku selimuti dan ku kecup kening ibu sama seperti
yang dilakukkannya padaku dulu
Aku tak tega membangunkannya untuk menanyai soal
telephone
Setiap pagi ibu membuatkanku sarapan
Namun aku selalu tergesa tak sempat makan
Ku lihat wajah ibu dengan senyumnya yang tertahan
Ku peluknya sebentar lalu bergegas ke kantor
Tak jarang pula aku meninggalkan ibu sendiri saat
hari libur
Suatu malam ibu membuatkanku susu
Namun ada yang tak biasa dengan susu buatan ibu
Ibu menaruhnya di dot bayi warna biru milikku 25 th
yang lalu
Ibu juga membelikanku baju baru
Namun baju yang sama sekali tidak menutupi tubuhku
Hari berikutnya ibu menghadiahkanku sepasang sepatu
Lagi dan lagi sepatu itu hanya muat untuk jempol
kakiku
Saat itu aku langsung memeluk erat ibu dan ku
katakana
“Maafkan aku ibu, aku janji akan selalu menjadi
gadis kecilmu“
No comments:
Post a Comment