Saturday, January 20, 2018

Menyerah tak selamanya salah

Bersama terik, bersama rintik
Aku datang 796 km dari timur
Membawa pertanyaan sekaligus pernyataan
Aku menanyakan tentang aku
Aku di mata kamu.
Tentang arti keberadaanku.
Namun yang aku dapat adalah pernyataan
Bukan pernyataan yang aku bawa melainkan pernyataan lain yang kamu lontarkan
"Kita sudahi saja hubungan ini"
Aku mengiyakan
Tanpa bertanya lebih jauh, tanpa berjuang yg lebih panjang
Expect too much being sad harder
Mungkin itu kata yang pas untuk kita wanita imajinatif
Tanpa kita sadar, kita telah menciptakan kekecewaan untuk diri kita sendiri
Kita berharap seseorang bisa membahagiakan kita
Ternyata itu salah
Kebahagiaan diciptakan oleh diri kita sendiri
Kita punya, kenapa minta-minta?
Yang bisa membahagiakan kita ya kita sendiri
Bukan dia, mereka dan orang lain
Hanya akan sedikit lebih sulit
Tapi bisa.
Jika dengan suatu sikap kita bisa bahagia, maka ubahlah sikapmu
Jika dengan materi kita bisa bahagia, tak apa
Semua orang punya kebahagiaannya masing-masing
Tanyakan pada diri kita, apa yang di mau, apa yang ingin dicapai
Lalu luruskan niat untuk mencapainya
Dan berpasrahlah
Gantungkan harapan pada Tuhan
Berharap pada manusia adalah kesalahan terbesar
Karena manusia juga sama sedang mencari kebahagiaannya
Kenapa aku menyerah dan mengiyakan?
Karena menyerah tidak selalu rendah, tak selamanya buruk
Mungkin dengan menyerah, aku bisa membangun diriku dari awal
Di tanah yang lebih datar, lebih kokoh, lebih nyaman, lebih berpotensi membahagiakan
Karena menyerah itu
Mengerti kpan harus berjuang dan kapan harus menyudahi
Bahagia tidak harus bersamanya

No comments:

Post a Comment

Sendiri

Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...