Monday, February 19, 2018

SANG PELUPA


Gaun pesta, heels, make up dan perhiasan lengkap dengan kilaunya
Aku baru ingat kalau aku sangat pelupa
Aku kan mau tidur
Ah, apa salahnya tidur dengan gaun seperti ini
Siapa tau aku bisa menjadi selebriti dalam mimpi

Sebelum tidur aku membuat susu
Agar semakin nyenyak aku berimajinasi
Tapi aku malah salah minum kopi
Akibatnya aku tak bisa tidur apalagi bermimpi
Kenapa aku bisa menjadi sangat pelupa
Anehnya aku tak pernah lupa untuk pergi ke pesta

Aku menyalakan TV untuk menakuti sepi
Namun sepi justru tak ku biarkan pergi
Ku ajaknya dansa menari-nari
Tapi tunggu, TV ku belum menyala
Karena aku lupa TV itu yang bagaimana bentuknya
Kata dokter ingatanku terhenti
Saat pesta anniversary
Saat itu kau tak pernah menemuiku malah mati

KEKASIH HUJAN


Ini hujan sayang,
Aku di seberang telephone genggam
Angkat aku maka aku akan datang
Aku bisa menyejukkanmu dan bersenandung menemani sepimu

Panggil aku atau kirimi aku pesan
Maka aku balas dengan kedatangan
Tolong buang payung itu
Aku ingin bebas memelukmu

Ini aku hujan sayang,
Tolong temui, jangan sembunyi
Sumber cinta bukan bencana
Sumber kasih tanpa kesruh

Sayang ini aku hujan
Jangan takut aku tak bikin ribut
Jangan resah aku juga tak marah
Jikapun marah aku tak akan berulah
Mendekatlah padaku
Sampai puas aku memandangimu
Setelah itu aku akan berlalu
Dan menemuimu di lain waktu

Sunday, February 18, 2018

Tolok Ukur Keberhasilan Seseorang



Aku baru saja bertemu dengan kawan lama
Kawan-kawanku 5 th lalu
Berbicara banyak hal, mengingat banyak hal dan berimajinasi banyak hal
Namun topik pembicaraan kita yang sampai sekarang masih melekat di otakku adalah pekerjaan
Kita sama-sama freshgrad dan baru saja menjajaki dunia kerja
Salah satu temanku awalnya bekerja di sebuah perusahaan pemasaran apartment
Yang aku tahu, gajinya cukup tinggi hingga 8 digit untuk sekali penjualan
Dan aku sangat kaget mendengar dia telah resign dan beralih profesi menjadi guru paud yang gajinya kurang dari 10% gaji lamanya
Dia bilang pekerjaan lamanya penuh tekanan
“Memang penghasilannya besar, namun jika kamu tidak menikmati profesimu buat apa?” ujarnya
Apresiasiku untuknya karena berani mengambil langkah yang tidak mudah
Sekali lagi pelajaran untuk aku hari ini
Bahwa penghasilan bukan tolok ukur keberhasilan
Karena keberhasilan sejati adalah ketika kamu menikmati pekerjaanmu dan bermanfaat untuk orang lain
Dengan begitu kamu baru bisa disebut sebagai orang yang berhasil.

Wednesday, February 14, 2018

Sebuah Pengkhianatan

Aku yang saat ini sedang merindu
Pada putih, hitam dan abu-abu
Lama tak berkabar, lama tak bertemu
Namun segera ku urungkan rinduku
Ketika tahu wanita lain yang kau sebut dalam doamu
Mungkin ini lebih baik, perpisahan ini yang terbaik
Saat dua hati tak bisa saling bertaut lagi
Aku tak menyalahkan siapa-siapa
Tak juga ku sesali pertemuan kita
Karena aku percaya Tuhan tak mempertemukan kita sia-sia
Ada titipan Tuhan untuk kita
Ini sudah terjadi, kamu memilihnya dan mengakhiri kisah ini
Berat itu pasti
Sedih, kecewa, terluka karena di khianati
Namun ini kesempatanku untuk berbesar hati
Ikhlas menyimpan rindu ini sendiri

MAWAR BERDURI

Kau membelikan sepasang kaos kaki bergambar kelinci
Di hari ulang tahunku
Kelincinya lari, sisa kaos kaki
Ku kejar dan ku cari namun tak ku temui
Entah dimana ia sembunyi
Kelincinya lari, cintamu pergi
Lengkap sudah hidupku dengan kaos kaki
Suatu hari nanti akan ku gambari sendiri
Gambar mawar berduri
Agar tak bisa lari, agar tak bisa pergi
Dan durinya ku rauti setiap hari
Agar mawarku tak di curi
Oleh hati yang hanya bisa menyakiti

Tuesday, February 13, 2018

Jodoh

Jodoh itu seperti menu makanan
Seringkali kita menolak makanan sehat hanya karena selera
Sebagian besar dari kita lebih memilih makanan yang beresiko membuat badan kita sakit
Kita sadar akan hal itu
Namun kita tetap memakannya
Begitupula cinta
Kita sadar kalau dia bukan yang terbaik
Tapi kita tetap bertahan walaupun tersakiti dan terabai sekalipun
Karena ya.. itulah cinta
Buta, tuli dan gila
Membuat semua orang bertekuk lutut mencarinya
Mengabai yang baik, mencari yang selera
Tak terkecuali aku

Kerja Kantoran

Selasa ini aku datang membawa muka yang lain
Aku harus pura-pura tersenyum dan ramah saat hati remuk tak berbentuk
Gelisah yang tak mengarah
Bagaimanapun juga menjadi orang lain itu tak mudah
Hidup seperti terkotak-kotak, jauh dari kata bebas
Aku adalah karyawan swasta yang setengah hati bekerja
Hampir 1th bekerja, namun belum juga terbiasa
Walaupun aku memaksakan diri, bisa
Cuman jadi orang lain jatuhnya
Aku tidak pernah membayangkan hidup sebosan ini
10 jam di kantor dan weekend terampas juga
Ditambah lagi berbagi ruangan dengan orang-orang yang dimana aku harus banyak mengalah dan berbaik-baik
Karena jujur aku tak suka berdebat
Aku tak suka suasana kacau
Disini hampir setiap hari kutemui orang baru dan berpisah dengan orang lama
Mungkin mereka juga mengalami yang sama denganku
Namun lebih tegas dan tak sekuat aku untuk mengelabuhi hati
Aku harus mendamai diriku setiap hari
Menyuruhnya sabar dan berbesar hati

Sunday, February 11, 2018

Terjebak pada hal yang bukan passion

Lelah dan selalu ingin menyerah
Merasa terjebak pada hal yang menjadikan kita orang lain
Hal yang bukan passion
Walaupun aku juga masih dalam tahap memaknai kata passion
Karena ketika aku fokus pada hal yang ku sukai, aku tak selalu menikmati
Rasanya berat dan muncul penolakan dari diri
Sehingga aku menjadi lebih banyak berpikir
Bahwa mengeluh tak akan ada habisnya
Kalau kamu merasa melakukan sesuatu hal itu berat,
Coba ditanya lagi tujuannya, ditata lagi niatnya
Diniatkan untuk ibadah, dijalani dengan hati
Dengan ikhlas
Menjalani sesuatu dengan setengah hati memang nggak gampang
Tapi coba untuk ikhlas, diambil manfaatnya
Dan belajar menyukai apa yang telah jadi pilihan
Karena keluar dari pilihan itu pun tak menjamin kebebasan
Jangan setengah hati lagi
Memang rasanya seperti menjadi orang lain,
Tapi mencoba melihatnya jangan dari situ
Dirubah cara pandangannya
Insya'Alloh bermanfaat

TELUR KATA


Siapa bilang beranak perkara gampang
Aku harus masih membuahi telur-telur kataku
Agar menetas menjadi kalimat baku
Kalau aku lengah mengawasi telur-telurku,
Mereka diam-diam kabur
Maka saat aku sadar mereka tak lagi di otakku
Seketika itu aku mencari mulai ubun-ubun, liang telinga hingga syaraf bola mata
Dan saat aku mulai menyerah mencari
Aku mendengar mereka terkekeh di sela-sela jari
Dengan sigap aku menangkap mereka
Ku bawa pulang dan ku erami lagi
Telur-telur kataku tak semuanya kembali
Ada yang hilang
Telur-telur lukaku
Oh telurku jangan kabur melulu

CERMIN



Manusia bercermin tak pandang usia
Tak pandang status sosialnya
Bercermin tak ada ilmunya
Maka semua orang bisa berlomba-lomba
Mereka bercermin tak tentu  waktunya
Cermin mereka adalah social media
Kalau aku lebih suka bercermin di pagi hari
Ditemani secangkir kopi
Bercermin sembari bernyanyi
“Dasar orang kurang kerjaan, semua hal di komentari, mulai ustad poligami sampai artis korea mati bunuh diri”
Cerminku pun mengatakan
”Kamu lebih kurang kerjaan, menghabiskan waktu untuk berkomentar kicauan orang”

Sendiri

Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...