Seberapapun aku terkurung dalam renung
Terkungkung hingga relung
Rumah adalah tempat yang paling ramah
Rumah adalah riuh yang selalu rekah
Karena ketika langkah terlampau jengah
Satu-satunya tempat yang aku rindu adalah rumah
Seberapapun aku terkekang dalam linang
Dan sedang merindukan perjalanan panjang
Memori tentang rumah akan mengingatkanku untuk kembali
Pada pagi dan secangkir kopi
Pada malam dan sekumpulan mimpi
Semua yang tertulis disini adalah suara dr hati dan aku lebih menyukai tulisan daripada lisan. Lisan itu tajam, maka itu lebih baik menulis daripada menangis. Semoga suka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sendiri
Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...
-
Jika saya dan keluarga akan bepergian keluar kota misalnya Kupang, begitu pula jika ada rekan atau keluarga yang berkunjung, kami selalu di...
-
Bukan hanya pesona bawah lautnya yang kaya, namun juga kebudayaan yang masih dipertahankan oleh masyarakatnya. Siang itu saya berkesempatan...
-
Aku yang menulis ini tepat 17 hari sebelum pernikahan Sebelum janji sakral kami ucapkan Tiba-tiba di suatu malam aku kembali memikirkan ...
No comments:
Post a Comment