Thursday, January 25, 2018

IBUKOTA



Malam kelam menyelimuti ibukota
Menggiring tidur  anak kota tanpa bapaknya
Di tiup angin sepi di tenggelamkan tanpa sisa
Tak ada hujan, tak ada petir, hanya kosong seperti biasa

Ibukota duduk memangku belahan jiwanya
Matanya tak lepas memperhatikan dengkur anak kota
Sesekali ia kecup kening anak kota dan berujar dalam hatinya
“Kasihan kamu nak, sudah lama tidak mendengkur dengan bapak”

Bapak kota pamitnya pergi keluar kota
Mungkin pulang pun sudah lupa
Mungkin juga ia sengaja mencari ibukota lainnya

No comments:

Post a Comment

Sendiri

Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...