Monday, April 23, 2018

Upaya bunuh diri

Tentang aku dan diriku
Sama sekali bukan permasalahanmu
Hanya aku dan diriku
Sedang berkelahi dengan rindu
Membunuh sepi setiap hari
Menikam muram setiap jam
Dan aku masih harus terus berperang dengan ingatan
Bukan aku yang menginginkan
Tapi karena aku terlalu takut dan gagal mengendalikan
Aku tak memintamu memgakhiri rinduku
Tak juga menuntut hadirmu menghapus sepiku
Aku hanya akan menyelesaikannya sendiri
Rindu yang aku ciptakan sendiri
Dan yang sedang aku lakukan adalah upaya bunuh diri

Sunday, April 22, 2018

BECAK & BAPAK

Menjelang subuh bapak tua itu keluar dari mimpinya
Ia basuh keriputnya dengan air wudlu
Mengayuh peluh menggandeng becak
Ngetem tepat di stasiun ibukota tak kurang dari jam 5
Lalu aku dekati namun tak bisa ku kenali
Yang mana becak, yang mana pemiliknya
Karena mereka sama-sama tua
“Ayo pak” Pintaku
“Maaf nak.. Bapak menunggu anak”
Aku langsung memeluk bapak tua itu
Entah apa yang mendorongku
Mungkin rindu
Bapak becak lalu memperhatikanku
Sangat dalam.
Keriputnya menegang, airmatanya keluar
Ku peluk sekali lagi, untuk ku bisiki
“Ini anak yang meninggalkanmu 10 tahun lalu pak.
Aku sudah pulang. Maka bapak jangan menungguku lagi untuk datang
Aku sudah disini. Maka bapak tak akan ku biarkan sendirian lagi”

Ke - 23


Sedikitnya 23 kabar yang aku kirim ke ingatan
Tentang kemeja dan motif-motifnya
Tentang lekuk dan aroma tubuhnya
Dan garis kerut pada muka termakan usia
Sekarang 23 menit menjelang 23 tahun aku meninggalkannya
Aku telah berdosa
Tapi aku pergi untuk membawa ayah kembali
Sampai saatnya nanti, rawatlah dirimu ibu
Dari 23 pesan ibu, yang ku baca hanya satu
“Ayah tak pernah pergi, ayah masih disini”
Seketika aku marah
Ku remas foto wanita yang bersama ayah
Ku pamiti dan ku simpan di tempat sampah

Thursday, April 19, 2018

PUISI TIDUR


Aku sudah menunggumu di sepertiga bait WIB
(Waktu Indonesia Berpuisi)
Menanti penuh harap akan datang kantukku
Sehingga terobati lelahku
Telah hilang sadarku, datang linglungku
Namun tak lekas memejamkan penaku
Penaku yang linglung
Mencari kantuk di dalam kepala
Namun di kepalaku hanya terisi dia
(Bulshit haha.. )
Maka ku tarik mukena dan kucari kantuk dalam doa
Semoga lekas terurai tintanya, dan terpejamlah sang pena
Selamat malam, selamat tidur puisiku

Wednesday, April 18, 2018

PULANG KAMPUNG

Maaf aku pulang tak bawa uang
Aku hanya bawa rindu
Yang aku kumpulkan dari tetes-tetes rengekanmu
Maaf aku pulang tak bawa barang
Sudah ku gadaikan menjadi rentangan tangan
Agar aku puas memelukmu
Dan bebas mencumbu
Maaf aku pulang sangat terlambat
Harusnya dari dulu
Kala hati masih saling merindu
Sekarang telah habis rengekanmu
Telah datang penyesalanku
Kepulanganku, kepergianmu

Tuesday, April 17, 2018

Terbuka dengan lawan bicara

Kalau di pikir-pikir terlalu terbuka dengan orang lain itu salah
Karena mungkin saja itu akan menyakiti lawan bicara kita
Meskipun bukan hal yang besar
Tapi keterbukaan itu kadang ada untungnya
Bisa jadi kita menemukan kawan seperjuangan kalau boleh di bilang
Bisa jadi kita menemukan orang yang tepat untuk sharing segala hal
Dan aku orang yang sangat terbuka
Menurutku untuk apa sih menutupi sesuatu dari diri kita
Walaupun aku di cap sombong dan terkesan pamer
Tentu saja bukan itu tujuanku
Aku cuma tidak suka dengan orang-orang yang tertutup
Pendiam
Dan kesannya menyembunyikan sesuatu
Makanya aku selalu mencoba untuk terbuka
Dengan begitu aku bisa memicu seseorang yang awalnya tertutup menjadi nyaman untuk bercerita
Eh tapi aku bukan orang yang hobinya menebak-nebak
Sama sekali beda
Aku cuma ya aku
Seseorang yang terbuka
Yang mencoba menyamankan lawan bicara

Thursday, April 5, 2018

Terperangkap

Semenjak disini aku tak lagi menikmati
Semenjak disini aku ingin segera pergi
Semenjak disini hidupku tak berwarna lagi
Semenjak disini yang menemani hanya sunyi
Semenjak disini semua mimpi-mimpi terhenti
Semenjak disini lari pun tak bisa mendahului
Semenjak disini aku ingin pergi dan tak kembali
Karena disini aku seperti bukan aku lagi

Sendiri

Jika saatnya tiba Senja pasti akan kehilangan sinarnya Lalu kegelapan merajai Jika saatnya tiba Laut juga akan kehilangan deburnya ...